Cost reduction (pengurangan biaya) adalah sebuah strategi bisnis yang bertujuan untuk mengurangi biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam menjalankan operasinya. Konsep cost reduction ini sendiri memiliki filosofi dasar yaitu bahwa biaya yang lebih rendah akan meningkatkan profitabilitas perusahaan, menghasilkan keuntungan yang lebih besar, dan dapat meningkatkan daya saing perusahaan di pasar.
Filosofi cost reduction ini didasarkan pada asumsi bahwa keuntungan yang lebih besar dapat dicapai melalui pengurangan biaya-biaya operasional perusahaan, sehingga perusahaan dapat menawarkan produk atau jasa dengan harga yang lebih murah daripada pesaingnya, tetapi tetap mempertahankan margin keuntungan yang cukup.
Adapun manfaat dari cost reduction antara lain:
Meningkatkan keuntungan perusahaan
Dengan mengurangi biaya operasional, perusahaan dapat meningkatkan keuntungan bersih yang dapat digunakan untuk pengembangan usaha, membayar dividen kepada pemegang saham, dan lain-lain.
Meningkatkan daya saing
Dengan menawarkan produk atau jasa dengan harga yang lebih rendah, perusahaan dapat meningkatkan daya saingnya di pasar. Hal ini dapat meningkatkan pangsa pasar perusahaan, meningkatkan reputasi perusahaan, dan memperkuat posisi perusahaan di pasar.
Memperbaiki kualitas produk atau jasa
Dengan mengurangi biaya-biaya operasional, perusahaan dapat memfokuskan sumber dayanya untuk meningkatkan kualitas produk atau jasa yang ditawarkan. Hal ini dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan membuat pelanggan menjadi lebih loyal terhadap perusahaan.
Meningkatkan efisiensi operasional
Cost reduction dapat memaksa perusahaan untuk mengidentifikasi dan menghapus biaya-biaya yang tidak efisien. Hal ini dapat memperbaiki proses operasional perusahaan dan meningkatkan produktivitas karyawan.
Meningkatkan kredibilitas perusahaan
Dengan memiliki biaya operasional yang lebih rendah, perusahaan dapat meningkatkan kredibilitasnya di mata investor dan pemegang saham. Hal ini dapat membuat investor lebih percaya dan memberikan dukungan lebih besar bagi perusahaan.
Kondisi Yang Dibutuhkan Dalam Penerapan Cost Reduction Policy
Dalam menerapkan cost reduction policy, terdapat beberapa kondisi yang perlu dipenuhi agar strategi tersebut dapat berhasil dan memberikan manfaat bagi perusahaan. Beberapa kondisi tersebut antara lain:
Komitmen dari manajemen perusahaan
Penerapan cost reduction policy harus didukung dan diawasi secara aktif oleh manajemen perusahaan. Manajemen harus menunjukkan komitmen untuk mengurangi biaya operasional dengan memberikan sumber daya yang diperlukan dan mengambil tindakan tegas terhadap departemen atau individu yang tidak mematuhi kebijakan tersebut.
Analisis biaya yang akurat
Perusahaan harus memiliki sistem akuntansi yang akurat dan efisien untuk mengidentifikasi dan menghitung biaya operasional yang sebenarnya. Analisis biaya yang akurat dapat membantu perusahaan untuk mengidentifikasi sumber biaya yang dapat dikurangi dan memastikan bahwa pengurangan biaya tersebut tidak mengganggu kinerja operasional perusahaan.
Identifikasi sumber biaya yang dapat dikurangi
Perusahaan harus melakukan analisis yang cermat untuk mengidentifikasi sumber biaya yang dapat dikurangi tanpa mengorbankan kualitas produk atau layanan yang ditawarkan. Identifikasi sumber biaya yang tepat dapat membantu perusahaan untuk menghindari kesalahan dalam pengurangan biaya dan memastikan bahwa kebijakan cost reduction tersebut dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi perusahaan.
Pengambilan keputusan yang tepat
Pengambilan keputusan yang tepat sangat penting dalam penerapan cost reduction policy. Perusahaan harus mempertimbangkan dampak dari setiap pengurangan biaya pada kinerja operasional dan keuntungan perusahaan. Pengambilan keputusan yang tepat dapat membantu perusahaan untuk mencapai tujuan cost reduction dengan meminimalkan dampak negatif pada operasional dan kinerja keuangan perusahaan.
Keterlibatan karyawan
Keterlibatan karyawan sangat penting dalam penerapan cost reduction policy. Karyawan harus diberikan kesempatan untuk memberikan masukan dan ide untuk mengurangi biaya operasional, serta harus diberikan insentif yang sesuai untuk meningkatkan motivasi mereka. Keterlibatan karyawan dapat membantu perusahaan untuk mencapai tujuan cost reduction dengan meningkatkan efisiensi operasional dan meminimalkan resistensi terhadap perubahan.
Metode – Metode Identifikasi Non-Added Value Proses Pada Cost Reduction
Identifikasi non-added value proses merupakan langkah awal dalam penerapan cost reduction. Non-added value proses adalah aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah pada produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi non-added value proses pada cost reduction antara lain:
Value Stream Mapping (VSM)
VSM adalah metode untuk mengidentifikasi aktivitas yang memberikan nilai tambah dan non-added value pada sebuah proses. VSM dilakukan dengan membuat peta alur proses dan menunjukkan aktivitas-aktivitas yang ada pada setiap tahapan. Dengan menggunakan VSM, perusahaan dapat mengidentifikasi aktivitas-aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah dan menghilangkan aktivitas tersebut.
Pareto Chart
Pareto Chart adalah metode untuk mengidentifikasi dan memprioritaskan faktor-faktor yang menyebabkan biaya terbesar pada sebuah proses. Dengan menggunakan Pareto Chart, perusahaan dapat mengidentifikasi aktivitas yang menyebabkan biaya terbesar dan menghilangkan aktivitas tersebut.
Root Cause Analysis (RCA)
RCA adalah metode untuk mengidentifikasi penyebab dari sebuah masalah atau biaya yang tinggi pada sebuah proses. Dengan menggunakan RCA, perusahaan dapat mengidentifikasi aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah dan mencari penyebab dari aktivitas tersebut. Setelah penyebabnya ditemukan, perusahaan dapat mengambil tindakan untuk menghilangkan aktivitas tersebut.
Benchmarking
Benchmarking adalah metode untuk membandingkan proses dan kinerja perusahaan dengan pesaing terbaik di industri yang sama. Dengan menggunakan benchmarking, perusahaan dapat mengidentifikasi aktivitas-aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah dan membandingkan dengan pesaing terbaik di industri yang sama. Setelah perbandingan dilakukan, perusahaan dapat menghilangkan aktivitas-aktivitas tersebut.
Process Mapping
Process Mapping adalah metode untuk memetakan aktivitas-aktivitas yang terjadi pada sebuah proses secara terperinci. Dengan menggunakan Process Mapping, perusahaan dapat mengidentifikasi aktivitas-aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah pada proses dan menghilangkan aktivitas-aktivitas tersebut.
Dengan menggunakan metode-metode di atas, perusahaan dapat mengidentifikasi non-added value proses dan mengambil tindakan untuk menghilangkan aktivitas-aktivitas tersebut. Hal ini akan membantu perusahaan untuk mengurangi biaya operasional dan meningkatkan efisiensi proses.